Sabtu, 16 Februari 2013

cry in silence, can you hear that?

petang menyilaukan mata yang tersirat banyak arti..
tenang menyenangkan dipandang namun jauh dari kejujuran..

hahaha petikan kata ini aneh sekali, dan saya selalu jujur tidak seperti sepasang mata tersebut.. :)
dan saya hanya sedih, ketika waktu memaksa untuk mengurangi kesempatan saya untuk bernafas..
setiap harinya terus berkurang, tak terhindar..

jalan setapak itu semakin jelas sekarang, tapi menerawang yang ada dihadapan..
tidak ada yang aku harapkan pada dunia, seribu kalipun mereka bertanyaa..
hanya padaMU Rabb, hanya atas namaMU aku berharap..

bahkan setiap saat aku takut, setiap detik aku takut..
bilakah aku buka mata ini dari lengah tiada sosok umi disana..
aku takut tidak mampu lagi mendengar suara mereka berdua..
ku biarkan air kenikmatan jatuh dari pelupuk yang tegar..

tidak, ribuan kilo aku melangkah, aku berlari..
waktu akan tetap mengejarku..
tiada ruang untukku bersembunyi..

sekarang aku benar-benar menangis..
bahkan sampai terisak tak bersuara..


sejenak memejamkan kehidupan..
aku berangan.. dan tiba-tiba semua hitam..
Allah, Sungguh selamatkan aku dari lingkaran apapun itu..
hingga aku ada pada garis yang kau ridhoi..


1 komentar:

  1. Hn, masa yang berkurang. Nafas yang frekuensinya terkurangi...
    Istiqomah ya ^^/ Saling mengingatkan... Bukankah 'kadangkala' kita mengartikan hakikat seorang teman adalah sesuatu yang berarti?

    BalasHapus